PERENCANAAN SARANA PRASARANA PERMUKIMAN KELURAHAN SRONDOL KULON RW VII Tahun 2014-2024
PERENCANAAN SARANA PRASARANA
PERMUKIMAN KELURAHAN SRONDOL KULON RW VII Tahun 2014-2024
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Rumah yang menjadi kulit ketiga dari manusia sudah mejadi
suatu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Manusia membutuhkan rumah tidak hanya untuk melindungi diri dari
cuaca maupun binatang buas namun juga sebagai tempat beraktifitas, beristirahat
dan berkumpul dengan anggota keluarga. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang
semakin cepat, maka kebutuhan akan rumah meningkat juga. Kebutuhan rumah yang
semakin meningkat menyebabkan perlu adanya pengaturan atau penataan dalam hal
perumahan maupun pemukiman.
Seperti halnya di Kabupaten
Semarang, tepatnya Kelurahan Srondol Kulon RW VII, Banyak rumah yang kurang
adanya penataan/pengaturan permukiman yang baik, terutama dalam hal sarana
maupun prasarananya.
Kondisi pemukiman yang berantakan
dan tidak sesuai standar dapat menyebabkan berbagai permasalahan mulai dari
permasalahan sosial, pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Karena kurangnya sarana
prasarana yang mendukung interaksi antar warga akan menimbulkan konflik sosial
di masyarakat. Oleh karena itulah perlu adanya suatu perencanaan sarana
prasarana pemukiman di kelurahan Srondol Kulon RW VII tersebut.
Bentuk-Bentuk Arsitektural Sekalu Simbol Kosmologis
Bentuk-Bentuk Arsitektural Selaku
Simbol Kosmologis
Sebuah kata “Indah” jika ditanyakan apa definisinya atau pun syarat-syaratnya
, niscaya akan sangat sulit untuk dijelaskan. Karena sesuatu yang Indah tidaklah
bersifat objektif, namun bersifat subjektif. Sesuatu yang bersifat subjektif
sangat relativ kebenarannya. Misalnya saja penilaian mengenai seseorang yang cantik,
terkadang pendapat satu orang dengan lainnya belum tentu sama. Biasanya kecantikan
seseorang dinilai dari warna kulitnya, wajahnya, matanya, bentuk tubuhnya,
bahkan di suku paadaung di Birma yang berleher amat panjang yang dianggap ciri
kecantikan seorang wanita. Hal tersebut membuktikan bahwa sesuatu yang
cantik/indah atau bisa disebut estetis
tidaklah mempunyai tolak ukur yang pasti.
Ternyata
pengertian mana sesuatu dikatakan indah ataupun buruk tidaklah sama. Seperti halnya
kita menyelami cita-rasa dan ukuran-ukuran nilai indah-buruk yang dimiliki
masyarakat-masyarakat di masa silam, kita tidak bisa mengerti penilaian mereka
mengenai benda atau sesuatu yang telah dibuat oleh
15 Rumah Terancam Hanyut: WARGA TALANGSARI CEMAS
15 Rumah Terancam Hanyut
WARGA
TALANGSARI CEMAS
BENDHANDHUWUR - Sedikitnya 15 rumah yang ada di wilayah
Kampung Talangsari RT 2/RW 6, Kelurahan Bendhandhuwur, Kecamatan Gajahmungkur,
terancam hanyut akibat longsornya bibir sungai sepanjang 100 meter dengan lebar
lima meter. Warga yang tinggal di kawasan itu pun, kini semakin was-was jika
hujan mengguyur deras dan elevasi air sungai meninggi.
Sebanyak enam rumah yang berada
tepat di bibir sungai merupakan rumah milik Musa, Ketut, Parno, Bianto dan Mursito.
Sedang sembilan rumah lainnya adalah milik Jumadi, Mak Nik, Bowo Kajangan, Nanang,
Ismanto, Eko, Mince, Hesti, Kusnadi dan sebuah mushala.
Haryo Wibowo atau yang akrab disapa Bowo
Kajangan menuturkan, longsornya bibir sungai terparah terjadi dalam sepekan ini
ketika elevasi air sungai meninggi dan hujan terus mengguyur Semarang bagian
atas maupun Semarang bagian bawah.
Mind Map Perancangan Arsitektur
Kamis, Mei 01, 2014 |
Label:
Arsitektur
Mind Map Perancangan Arsitektur
Mind Map
diatas menerangkan tentang sebuah perancangan arsitektur. Dalam merancang
sebuah rumah yang memiliki nilai arsitektur, terdapat beberapa tahapan yang
bisa dijadikan dasar untuk merangcang rumah.
Tahapan yang pertama adalah mengetahui TOR yang diberikan.
Dengan adanya TOR kita bisa mencari statement yang berkaitan dengan TOR
tersebut. Misalnya saja mengenai pengertian, latar belakang, fungsi, maksud dan
tujuan, serta batasan. Setelah mengetahui dan memahari TOR dengan cara mencari
beberapa statement, tahapan yang kedua adalah mencari data dan menganalisisnya.
Data yang diperoleh secara garis besar
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu data fisik dan data non-fisik. Beberapa hal yang
bisa dianalisis dari data non fisik diantaranya, data penghuni yang nantinya
akan menghuni rumah yang dirancang ini, selain itu aktivitas keseharian atau
rutinitas yang dilakukan penghuni juga perlu dianalisis, setelah mengetahui
berbagai aktivitas kesehariannya kita bisa menganalisis ruang-ruang apa saja
yang dibutuhkan (kebutuhan ruang), setelah mengetahui kebutuhan ruangnya kita
juga perlu menganalisis besaran ruang, persyaratan ruang, hubungan ruang, serta
sirkulasi ruangnya.
Langganan:
Postingan (Atom)